Kamis, 05 Februari 2015

KLASIFIKASI JENIS KEBAKARAN

 Dalam manajemen K3 Kebakaran, kebakaran di klasifikasikan ke dalam 4 kategori;

1.Klas A : Kebakaran yang berasal dari bahan biasa padat yang mudah terbakar
Contoh : kertas, kayu, plstik, karet, dll.

2.Klas B : Kebakaran yang berasal dari bahan cair dan gas yang mudah menyala
Contoh : minyak tanah, bensin, solar, thinner, LNG, LPG, dll.

3.Klas C : Kebakaran yang berasal dari peralatan listrik (hubungan arus pendek)
Contoh : generator listrik, setrika listrik, dll.

4.Klas D : Kebakaran yang berasal dari bahan logam
Contoh : magnesium, potassium, lithium, calcium, dll
JENIS BANGUNAN
BERAT
MINIMUM
LUAS
JANGKAUAN
JARAK
MAKSIMUM
INDUSTRI
2 Kg
150 M2
15 METER
UMUM
2 Kg
100 M2
20 METER
PERUMAHAN
2 Kg
250 M2
25 METER
CAMPURAN
2 Kg
100 M2
20 METER
PARKIR
2 Kg
135 M2
25 METER
BANGUNAN TINGGI 
LEBIH DARI 14 METER
2 Kg
20 M2
20 METER

Rabu, 04 Februari 2015

SYARAT TEHNIS ALAT PEMADAM API RINGAN

Persyaratan Tehnis APAR

Untuk semua jenis APAR yang biasanya dikemas dalam tabung harus memenhui syarat :


  1. Tabung harus dalam keadaan baik ( tidak berkarat )
  2. Dilengkapi dengan etiket cara – cara penggunaan yang memuat urutan singkat dan jelas tetang cara penggunaannya
  3. Segel harus dalam keadaan baik
  4. Tidak ada kebocoran pada membran tabung gas tekanan tinggi (Cartridge )
  5. Slang harus dalam keadaan baik dan tahan tekanan tinggi
  6. Bagi APAR yang jenis Busa tabung dalam tidak bocor serta lubang pengeluaran (neszel) harus tidak tersumbat baik.
  7. Bahan baku pemadam harus selalu dalam keadaan baik
  8. Tutup lubang harus baik dan tertutup rapat
  9. Isi tabung gas sesuai dg tekanan yang dipergunakan
  10. Belum lewat batas masa berlakunya
  11. Warna tabung harus mudah dilihat.

Pemasangan dan penempata harus memenuhi syarat :

  1. Setiap APAR dipasang pada posisi yang mudah dilihat, diambil serta dilengkapi dengan pemberian tanda pemasangan.
  2. Pemasangan APAR harus sesuai dengan jenis dan penggolongan kebakaran
  3. Setiap APAR harus dipasang menggantung pada dinding dengan sengkang atau dalam lemari kaca
  4. Pemasangan dilakukan sedemikian rupa sehingga bagian paling atas pada ketinggian 1,3 meter dari permukaan lantai
  5. Tidak boleh dipasang didalam ruangan yang mempunyai suhu lebih dari 49o C
  6. Penempatan APAR didasarkan pada kemampuan jangkauan sera jenis bangunannya.

APAR JENIS B.C.F / HALLON 1211

Pemadam Hallon adalah bahan yang terdiri dari beberapa unsur kimia yang dibedakan macam-macamnya dengan menggunakan kode angka misalnya :

            • Hallon 104 - Carbon Tetra Chlor
            • Hallon 1001 – Metyl Bromide
            • Hallon 1211 – Bromo Chloro di Fluoro Methane
            • Hallon 1301 – Bromo Teifuoro Methane
Alat Pemadam jenis Hallon dapat digunakan untuk memadamkan kebakaran Kelas A, B dan C.

Alat Pemadam ini bila dikeluarkan isinya berbentuk gas, tapi tidak bercampur dengan oksigen dan akan keatas, sehingga bida merusak lapisan ozon.

APAR JENIS CO2 GAS ( CARBONDIOXIDE)

Alat pemadam api dengan bahan CO2 atau Carbon Dioxide digunakan untuk memadamkan kebakaran yang terjadi pada peralatan – peralatan mesin atau listrik.
Tabung – tabung yang digunakan berisi gas CO2 yang berbentuk cair, bila dipancarkan CO2 tersebut mengembang menjadi gas.
Cairan CO2 didalam tabung temperaturnya rendah sekali dan berbahaya apabila mengenai tubuh manusia
Cara penggunaannya :
  1. Angkat Tabung dari tempatnya
  2. Pastikan bahwa tabung tersebut siap pakai
  3. Letakan tabung disamping tubuh dengan posisi kuda-kuda
  4. Lepas pen pengaman.
  5. Pegang corong pada gagang yg mempunyai penyekat agar tangan tidak luka karena suhu dingin.
  6. Arahkan corong ke atas
  7. Tekan tangkai penekannya
  8. Setelah yakin bahwa alat tersebut siap pakai.
  9. Bawalah alat tersebut ketempat terjadinya kebakaran.
  10. Arahkan corong/Nozzle ke nyala api dan tekan tangkai penekannya.
  11. Gerakkan corong kekanan dan kekiri secara menyapu sampai kebakaran padam.
  12. Jangan melawan arah angin.

Keuntungannya :
  1. Merupakan gas yang tidak dapat mengalirkan arus listrik dan tidak menyebabkan karat
  2. Dapat disimpan didalam tabung-tabung yang terbuat dari baja, sehingga mudah disiapkan diruangan sempit.
  3. Carbondioksida yang disimpan didalam tabung dapat digunakan berulang kali, (tidak sekali pakai)
  4. Dapat digunakan untuk memadamkan api secara otomatis (pada instalasi tetap).

Kerugiannya :
  1. Pada konsentrasi tertentu gas CO2 dapat membahayakan manusia oleh karena itu, pemadam api didalam ruangan petugas harus memakai masker dan alat bantu pernafasan;
  2. Kurang efektif digunakan diruangan terbuka; Pada waktu menggunakan CO2 diruangan tertutup harus diyakinkan dulu bahwa tidak ada orang atau korban yang masih berada didalam ruangan.

Berdasarkan kemasan CO2 terdiridari :
  1. Jenis membran
  2. Jenis pengatup

Alat Pemadam Api jenis CO2 bisa untuk memadamkan kebakaran kelas A, B dan C.

APAR JENIS BUSA / FOAM

  1. Sifat obat A ( Alumunium Sulfa ) dan B ( Natrum Bicarbonat )  yang dilarutkan dalam air . Bila obat A dan B dicampur akan bereaksi dan timbul semacam busa pekat. Bila benda logam yang terkena obat tersebut dalam waktu 24jam akan timbul karat.APAR Jenis Busa ini efektif untuk memadamkan api yang ditimbulkan oleh bahan-bahan padat non-logam seperti Kertas, Kain, Karet dan lain sebagainya (Kebakaran Kelas A) serta kebakaran yang dikarenakan oleh bahan-bahan cair yang mudah terbakar seperti Minyak, Alkohol, Solvent dan lain sebagainya (Kebakaran Jenis B).
Busa adalah alat pemadam yang efektif untuk memadamkan kebakaran Kelas A dan B.
Bahan yang digunakan adalah campuran Natrium Bicarbonate dengan Aluminium Sulfat, keduanya dilarutkan kedalam air hasilnya suatu busa yang volumenya mencapai 10 x volume campuran.
Pemadam api menggunakan busa merupakan sistem isolasi, yaitu mencegah agar oksigen tidak mendapat kesempatan untuk beraksi, karena busa menyelimuti (menutup) permukaan benda yang terbakar.
Cara penggunaannya :
  1. Dengan membalikkan tabung, maka otomatis kedua larutan akan bercampur dan keluar melalui Nozzle.
  2. Arahkan Nozzle ke benda yang terbakar.
  3. Jangan melawan arah angin.

Keuntungannya :
  1. Alat Pemadam Api jenis busa mempunyai tekanan rendah, sehingga lebih efektif untuk memadamkan kebakaran benda cair.
  2. Cara penggunaannya lebih praktis.

Kerugiannya :
  1. Alat Pemadam Api jenis busa tidak bisa untuk memadamkan kebakaran listrik, karena berupa cairan.
  2. Kotor dan meninggalkan noda pada benda yang terkena cairan busa jika tidak segera dibersihkan.

APAR JENIS DRY CHEMICAL POWDER ( DCP )

Isi obat berupa serbuk kimia kering yang halus. Tekanan sebagai pendorong alat tersebut terdiri dari 2 jenis yaitu gas Carbondioxide dan gas Nitrogen. serbuk kimia ini mempunyai daya serap panas dan daya lekat yg kuat yang bersifat mendinginkan . Biasa disebut racun api .
Serbuk Kimia kering (Dry Chemical Powder) adalah bahan pemadam serbaguna yang dapat memadamkan api atau kebakaran kelas A, B dan C

Cara penggunaannya :

  1. Angkat Tabung dari tempatnya
  2. Pastikan bahwa tabung tersebut siap pakai
  3. Letakan tabung disamping tubuh dengan posisi kuda-kuda
  4. Lepas pen pengaman.
  5. Pegang corong/Nozzle arahkan corong ke atas
  6. Tekan tangkai penekannya
  7. Setelah yakin bahwa alat tersebut siap pakai.
  8. Bawalah alat tersebut ketempat terjadinya kebakaran.
  9. Arahkan corong/Nozzle ke nyala api dan tekan tangkai penekannya.
  10. Gerakkan corong kekanan dan kekiri secara menyapu sampai kebakaran padam.
  11. Jangan melawan arah angin.
Keuntungannya :
  1. Serbuk kimia kering tidak berbahaya bagi manusia;
  2. Sebagai pemisah oksigen dan api;
  3. Bukan pengahantar listrik;
  4. Efektif dipergunakan diruang terbuka (jika angin tidak kencang);
  5. Dapat menyerap panas sekaligus dapat
Kerugiannya :
  1. Jika dipakai berbentuk debu, akan mengganggu pernafasan dan penglihatan;
  2. Sekali pakai habis;
  3. Maninggalkan kotor berupa serbuk.